Sunday, July 7, 2013

Jakarta, SK - Aditya Bagja Mulyana, basis band indie asal Bandung, The S.I.G.I.T, mengutarakan pendapatnya mengenai industri musik tanah air saat ini. Meski terlahir dari label rekaman besar, menurutnya beberapa pelaku industri musik tak memiliki kualitas sebesar labelnya.

"Kalau menurut saya dari segi industri ya jelek. Kalau menurut saya mereka kaya ngejar tayang, jadi kaya seadanya banget," ungkap Adit kepada C&R Digital, Kamis (4/7).

Menurut pria berambut panjang ini, band-band tersebut terlihat makin buruk ketika tampil di acara musik pagi yang tayang di TV. "Yah apalagi kaya acara-acara rutin di TV itu mengurangi kualitas dari band itu sendiri," lanjutnya.

Sementara itu, Adit juga menceritakan proyek kedepan ia bersama teman-temannya di The S.I.G.I.T, Rekti, Farri dan Donar. Rencananya, mereka akan membuat sebuah konser untuk merayakan lahirnya album terbaru mereka, Detourn, yang dirilis Maret 2013.

"Kemarin sebenarnya sudah keluar tanggal cuma ada beberapa bentrok jadi diundur soalnya Rekti dan Farri mau nikah," cerita Adit.

"Kemungkinan Oktober. Kita memang sudah dua kali ngadain konser tunggal dan alhamdulillah selalu sold out. Kita emang pengen selalu kaya gitu, kaya di luar negeri lah, kalau rilis album itu  kaya ada party, konser gitu. Hajatan kita itu bikin konser bukan video klip."

The S.I.G.I.T sendiri mulai besar melalui internet. Mereka membuat demo mini album bertajuk The S.I.G.I.T pada 2004 dan memperkenalkannya ke seluruh dunia lewat media sosial seperti MySpace, Friendster dan Facebook. Sampai pada akhirnya, pemilik label asal Australia menawari mereka untuk membuat album itu versi Australia.

Mereka mulai terkenal di masyarakat luas setelah menghiasi film Catatan Akhir Sekolah lewat lagu Did I Ask Your Opinion. Mereka telah merilis full album pertama Visible Idea of Perfection pada 2006 dan dua mini album Hertz Dyslexia Part 1 dan Part 2.

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.