Jakarta, SK - Aditya Bagja Mulyana, basis band indie asal
Bandung, The S.I.G.I.T, mengutarakan pendapatnya mengenai industri musik tanah
air saat ini. Meski terlahir dari label rekaman besar, menurutnya beberapa
pelaku industri musik tak memiliki kualitas sebesar labelnya.
"Kalau menurut saya dari segi industri ya jelek. Kalau
menurut saya mereka kaya ngejar tayang, jadi kaya seadanya banget," ungkap
Adit kepada C&R Digital, Kamis (4/7).
Menurut pria berambut panjang ini, band-band tersebut terlihat
makin buruk ketika tampil di acara musik pagi yang tayang di TV. "Yah
apalagi kaya acara-acara rutin di TV itu mengurangi kualitas dari band itu
sendiri," lanjutnya.
Sementara itu, Adit juga menceritakan proyek kedepan ia
bersama teman-temannya di The S.I.G.I.T, Rekti, Farri dan Donar. Rencananya,
mereka akan membuat sebuah konser untuk merayakan lahirnya album terbaru
mereka, Detourn, yang dirilis Maret 2013.
"Kemarin sebenarnya sudah keluar tanggal cuma ada
beberapa bentrok jadi diundur soalnya Rekti dan Farri mau nikah," cerita
Adit.
"Kemungkinan Oktober. Kita memang sudah dua kali
ngadain konser tunggal dan alhamdulillah selalu sold out. Kita emang pengen
selalu kaya gitu, kaya di luar negeri lah, kalau rilis album itu kaya ada party, konser gitu. Hajatan kita itu
bikin konser bukan video klip."
The S.I.G.I.T sendiri mulai besar melalui internet. Mereka
membuat demo mini album bertajuk The S.I.G.I.T pada 2004 dan memperkenalkannya
ke seluruh dunia lewat media sosial seperti MySpace, Friendster dan Facebook.
Sampai pada akhirnya, pemilik label asal Australia menawari mereka untuk
membuat album itu versi Australia.
Mereka mulai terkenal di masyarakat luas setelah menghiasi
film Catatan Akhir Sekolah lewat lagu Did I Ask Your Opinion. Mereka telah merilis
full album pertama Visible Idea of Perfection pada 2006 dan dua mini album
Hertz Dyslexia Part 1 dan Part 2.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.