.jpg)
Survei dari
Regus --penyedia tempat kerja fleksibel terbesar di dunia-- itu menyebutkan
bahwa 42 persen pria di seluruh dunia mengubah hari libur mereka menjadi hari
kerja.
Di hari libur
itu, pekerjaan yang biasa mereka lakukan biasanya dengan tetap menelpon,
menanggapi surat elektronik dan mengurus bisnis selama berlibur.
Proporsi yang
masih lebih signifikan untuk pekerja wanita yaitu 34 persen memiliki komitmen
yang sama terhadap pekerjaan.
Di Indonesia
sendiri, 43 persen karyawan mengatakan bahwa mereka bekerja 1-3 jam per hari
pada saat liburan. Sementara 50 persen lainnya mengalokasikan lebih dari 3 jam
sehari untuk hal yang berkaitan dengan pekerjaan.
Dari siaran pers
yang diterima Ghiboo, John Henderson, Regional Director Regus untuk Asia
Pasifik mengatakan: "Dedikasi karyawan di seluruh dunia terhadap pekerjaan
mereka sangat mengagumkan yang dapat terlihat dari besarnya persentase karyawan
yang membawa pulang pekerjaan mereka."
"Namun, ini
juga dapat mengindikasikan bahwa mereka merasa kewalahan atau merasa tidak aman
dalam pekerjaan mereka sehingga mereka tidak dapat benar-benar berlibur...
"Di satu
sisi, teknologi, seperti komunikasi video dan Wi-Fi, menjadikan setiap orang
dapat bekerja di mana saja, namun di sisi lain, inovasi ini sebaiknya disalurkan
agar karyawan dapat bekerja lebih fleksibel dan produktif.
"Mengijinkan
karyawan bekerja lebih dekat dengan rumah dapat membantu mereka untuk bekerja
lebih efisien
sehingga mereka
dapat memfokuskan waktu libur mereka untuk beristirahat."
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.