Saturday, November 8, 2014

Mapping Theory of IRs
Teori
Latar Belakang
Konsep
Scholars
Teori
Realisme
1. Zaman Greek dan Yunani: Karya Thucydidas “A History of Philoponnesian War” perang diantara Sparta dan Athens pada zaman gemilang Greek. ‘The Prince’ oleh Nicolo Machiavelli.
2. Muncul karena Perang Dunia Pertama tahun 1914 – 1918 dan Perang Dunia Kedua.
3. Disebabkan oleh kelemahan Idealisme
1. Sifat semula jadi manusia (Human nature)
2. Politik antarabangsa dan konsep kekuasaan
3. Kepentingan nasional (national interest)
4. Negara bangsa dan penonjolan negara bangsa(militer)
5. Negara sebagai aktor utama, tunggal dan rasional
6. Power
7. Balance Of Power
8. Game Theory
1. E.H Carr (The Twenthy Years Crisis).
2. H.J Morganhtau (Politics Among Nations).
3. Reinhold Niebuhr.
4. Arnold Wolfers.
5. Kenneth W.Thompson
1. Realism
2. Classical Realism
3.Neorealism(Structual-Realism
4. Offensive realism
5. Defensive Realism
6. Neoclassical Realism
7. Liberal Realism (English School)
Idealisme
1. Pemikiran idealis ini berkembang sejak akhir PD I hingga PD II (1920-an hingga 1930-an). menawarkan tatacara untuk menghindari perang.
2. Sistem hubungan internasional
yang menghasilkan PD I dapat diubah tatanannya secara fundamental dibawah pengaruh kebangkitan demokrasi, pertumbuhan pemikiran global, pembentukan Liga Bangsa Bangsa, karya-karya mengenai perdamaian disebarkan melalui pendidikan.
1. Semua manusia (bangsa) menginginkan perdamaian.
2. Perang adalah dosa dan terjadi karena ketidak sengajaan.
3. Harus ada pemerintahan dunia yang dapat mengendalikan kekuatan-kekuatan yang menyebar dalam sistem dunia.
4. Normative Theory
5. Utopian Theory
Idealisme Klasik
1. Immanuel Kant
2. Hugo Grotius
Idealisme
1. Sir Alfred Zimmern
2. David Mitrany
3. S.H. Bailey
4. Philip Noel-Baker
5. David Davies
1. Idealism
2. Liberalism
3. Neoliberalism
4. Liberal Peace Theory
5. Sociological Liberalism
6. Interdependence Liberalism
7. Institutional Liberalism
8. Republican Liberalism
Marxisme
1. Muncul sebagai bentuk protes terhadap kapitalisme dan kelas (borjuis dan proletar)
1. Dialektika
2. Materialisme
3. Materialisme Historis
4. Materialisme Dialektis
5. Social Class
6. Developed-Underdeveloped
(periphery dan core)
1. Karl Marx
1. Marxism
2. Neo-Gramscianism
Feminisme
1. Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan Era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet.
1. Gender Equality
2. Patriarchial Culture
3. Women objectification and opression
4. Women independency
1. Vandana Shiva
2. Hilary Rose
3. Evelyn Fox Keller
4. Sandra Harding
5. Donna Haraway
6. Naomi Wolf
7. Foucault
8. Naffine (1997:69)
9. Derrida (Derridean)
10. Julia Kristeva
11. Luce Irigaray
12. Helene Cixous
1. Feminism
2. Feminisme liberal
3. Feminisme radikal
4. Feminisme post modern
5. Feminisme anarkis
6. Feminisme Marxis
7. Feminisme sosialis
8. Feminisme postkolonial
9. Feminisme Nordic
10. Ekofeminisme
11. Feminisme Multikultural dan Global
Constructivisme
1. Konstruktivisme muncul untuk memberikan suatu pandangan bahwa realitas sosial tidak bisa dilihat sebagai suatu yang secara alamiah (given) ada dengan sendirinya dan independen dari interaksi (rasionalis) dan sebaliknya tidak bisa juga dilihat sebagai sesuatu yang nihil atau tidak ada dan semata-mata hanya dilihat sebagai refleksi ide-ide manusia (reflektifis).
1. Ide, Norma, Budaya, Identitas dan Nilai mengatur (regulatory) dan membentuk (constitutive) perilaku negara.
4. Kepentingan agen didasarkan / ditentukan oleh konstruksi identitasnya yang terbentuk di dalam/ melalui interaksi sosial.
5. Komunikasi antar aktor dan norma (moral norms) akan menentukan tingkah laku aktor tersebut. Aktor akan cenderung berprilaku sesuai dengan norma yang disepakati bersama.
6. Identitas agent akan berubah sejalan dengan perubahan struktur internasional.
1. Emanuel Adler
2. Michael Barnett
3. Thomas J. Biersteker
4. Didier Bigo
5. Mark Blyth
6. Barry Buzan
7. Jeffrey T. Checkel
8. Karin Fierke
9. Martha Finnemore
10. Patricia Goff
11. Stefano Guzzini
12. Ernst B. Haas
13. Peter M. Haas
14. Rodney Bruce Hall
15. Ted Hopf, dll.
1. Constructivism
2. Society-centric constructivism.
3. Radical-constructivism
4. State-centric constructivism

Case Study:
Realisme :
Nuklir korea utara dan iran

Liberalisme :
AEC , AFTA , NAFTA , ACFTA

Konstruktivis :
Penegakan HAM dunia

Marxisme
Pembagian kasta kaum  borjuis dan proletar , kasus pecahnya Korea Utara dan Selatan , serta Jerman Barat-Timur yang secara garis besar menganut sistem sosial komunis tapi gagal diwujudkan karena nilai sosial sering dkorbankan untuk kepentingan politik dan juga kekuasaan dalam konteks nasional dan internasional

Feminis :
Emansipasi wanita(kesetaraan gender)

Model :
Realisme : Struggle Of Power , Self Help
Liberalisme : Free Trade , Division Of Labour
Konstrutivis : Boomerang Effect
Feminist : Equality of Woman

Marxisme : Borjuis vs Proletar. Adanya revolusi ysng menghilangkan kepemilikan pribadi. Kesetaraan martabat manusia

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.